Senin, 12 Maret 2012

Televisi Bencong, Jangan Harap Meliput Aksi Umat Islam

Jakarta (SI ONLINE) - Televisi-televisi liberal yang gemar menayangkan aksi kaum Liberal dan menyudutkan FPI mendapat kritikan tajam dari Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab. Habib Rizieq menganggap televisi-televisi itu telah menjadi bencong. Karena itu dia mengingatkan umat Islam, meskipun aksi Indonesia Tanpa Liberal, Jumat (9/3/2012) dihadiri ribuan orang agar tidak berharap terlalu banyak pada liputan televisi.

"Saudara kemarin di tempat ini ada bencong-bencong demo. Yang demo homo, lesbi, liberal, cuma 50 orang. Cuma 50 ekor. Tapi televisi merelay langsung, semua tv ikut meliput. Bahkan ada tv liberal yang ikut menyiarkan secara langsung. Berarti tv-tv sudah jadi bencong semua", kata Habib Rizieq saat orasi di Bunderan HI, kemarin.

Habib Rizieq lantas membandingkan dengan aksi yang dilakukan oleh Forum Umat Islam (FUI). Meskipun ribuan umat Islam hadir mengikuti aksi itu, televisi tidak bakal menyiarkannya secara objektif.
Ribuan Massa Umat Islam memadati ruas jalam MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat
Ribuan massa umat Islam memadati ruas jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat. Foto: Budi al Faruq

"Sekarang umat Islam yang kumpul ini ribuan, tapi jangan mimpi masuk TV", kata Habib sambil tersenyum. "Kenapa?. karena kita bukan bencong, karena kita bukan homo, karena kita bukan lesbi, karena kita bukan koruptor. Dan karena kita bukan setan, juga bukan iblis," lanjutnya.

Habib Rizieq lantas menyindir, jika besok ada seorang bencong demo menuntut pembubaran FPI, pasti masuk TV lagi. "Besok pagi ada satu bencong demo, bubarkan FPI, masuk tv lagi. Tapi kalau Ustadz Khathatath yang demo hatta 10 ribu yang demo tidak masuk tv. Sebab kita bukan homo, kita bukan lesbi", tandasnya.

Habib Rizieq menegaskan bahwa umat Islam tidak pernah takut dengan televisi-televisi sekuler liberal itu. "Apa kita takut dengan tv?. Tidak!. Presiden aja kita lawan, apalagi tv-tv yang kurang ajar", katanya.

Liputan media massa liberal terhadap aksi umat Islam ini memang tidak objektif. Televisi melaporkan hanya ratusan massa umat Islam, sementara media online menulis 150 orang yang mengikuti demo Indonesia Tanpa Liberal. Ketahuan sekali wartawan media Liberal memang tidak pandai berhitung. Atau kecerdasan menghitung mereka ditutupi oleh kejahatan dan kebencian terhadap umat Islam?.

Tidak ada komentar: